Minggu, 20 Maret 2016

SENAM JUMAT PAGI DI UPTD PUSKESMAS BOYOLALI 1

Ayo sehat bersama Puskesmas Boyolali 1





PELAKSANAAN PIN TAHUN 2016 DI UPTD PUSKESMAS BOYOLALI 1

GELARAN Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 serentak di Indonesia telah berakhir

 



UPTD Puskesmas Boyolali 1 menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) se-Indonesia pada 8-15 Maret 2016. 


 Pelaksanaan PIN diPuskesmas Boyolali 1 alhamdulilah berjalan dengn lancar.

VCT ( Voluntary Conseling and Testing ) MOBILE RUTAN DAN SMA 3 BOYOLALI

VCT ( Voluntary Conseling and Testing ) Rutin diadakan untuk sekring penyakit HIV.


















Jumat, 04 Maret 2016

JELANG PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) DI UPTD PUSKESMAS BOYOLALI 1

http://id.theasianparent.com/wp-content/uploads/2016/02/imunisasi-polio.jpg

Sekitar 13 Pos disiapkan jelang Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada Maret 2016 ini. Pos ini disebar di 3 kelurahan yang ada di UPTD Puskesmas Boyolali 1. Sehingga para orangtua bisa ikut serta dalam program nasional tersebut.

Lokasi posko, tidak hanya di posyandu atau puskesmas. Tapi juga dibuka di Keluran, dan pusyandu disetiap desa ,  kegiatan akan digelar pada 8 hingga 15 Maret 2016.
"Kita sudah siapkan Pos PIN pada beberapa titik. Jadi para orangtua bisa membawa bayi dan anaknya, terutama yang belum mendapat imunisasi Polio,"kata mbak Sri wahyuni JUIM (juru imunisasi) Puskesmas Boyolali 1
Dijelaskan Sri wahyuni, program ini akan dicanangkan di Kantor puskesamas boyolali dan kelurhan siswodipuran. Apalagi pelaksanaan PIN Polio sudah diumumkan ke masyarakat melalui sosialisasi lintas sektoral, tokoh masyarakat dan kader kesehatan. Sehingga bisa mencapai target Indonesia bebas dari Polio pada 2020.
Oleh sebab itu, kata Sri wahyuni, agar orangtua membawa anaknya yang berusia nol hingga 59 bulan datang ke Pos PIN Polio terdekat. "Kami siap menyukseskan program PIN Polio. Apalagi kami sudah kordinasikan hingga tingkat RT," ujarnya.
Pemberian vaksin imunisasi polio akan dilakukan langsung oleh petugas Puskesmas dan kader Posyandu. Mereka membuka pelayanan disesuaikan dengan kondisi masyarakat di lingkungan sekitar. Kegiatan imunisasi Polio serentak nasional ini bertujuan mencegah penyakit yang bisa menyebabkan kematian atau cacat permanen.



PUSYANDU (POS PELAYANAN TERPADU)


Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.





Tujuan Posyandu
Tujuan posyandu antara lain: 
  • Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
  • Membudayakan NKBS
  • Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
  • Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Kegiatan Pokok Posyandu
  • KIA
  • KB
  • Imunisasi
  • Gizi
  • Penanggulangan diare


Pelaksanaan Layanan Posyandu
 Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu:

Meja I : Pendaftaran  
Meja II : Penimbangan 
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
  • Imunisasi
  • Pemberian vitamin A dosis tinggi.
  • Pembagian pil KB atau kondom.
  • Pengobatan ringan.
  • Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis.

Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S  : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik
Keberhasilan Posyandu berdasarkan:
  1. D Æ Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
  2. N Æ Berhasil tidaknya program posyandu.

Kegiatan Posyandu

1.   Jenis Pelayanan Minimal Kepada Anak
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali  tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.

Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A. 

Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS.

Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.

Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.


2. Pelayanan Tambahan yang Diberikan 
  1. Pelayanan bumil dan menyusui. 
  2. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.
  3. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan sebagainya.
  4. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
  5. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
  6. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
  7. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
  8. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan lingkungan pemukiman.
  9. pemanfaatan pekarangan.
  10. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
  11. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.

Manfaat Posyandu  
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare.

1. Kesehatan ibu dan anak

  • Ibu:  Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
  • Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
  • Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari   data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya. 

Kriteria Berat Badan balita di KMS:

Berat badan naik :
  • Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.

Berat badan tidak naik :
  • Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

Berat badan dibawah garis merah 
Merupakan awal tanda  balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)

2   Keluarga Berencana
 Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.

3   Imunisasi
 Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. 

Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah
  • BCG untuk mencegah penyakit TBC.
  • DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
  • Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
  • Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4   Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita  di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa    memberikan penyuluhan tentang  ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).

5   Penanggulangan diare
 Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh  kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:
  • Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
  • Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu 
  • Pekerjaan iu 
  • Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat 
  • Sarana dan prasarana di posyandu 
  • Jarak dari posyandu tersebut

SOSIALISASI PELAKSANAAN IMUNISASI PIN (PEKAN IMUNISASI NASIONAL)

Sosialisasi PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dilaksanakan dgn lintas sektoral ,tokoh masyarakat dan dengan kader kesehatan melalui posyandu di tiga desa wilayah puskesmas boyolali 1.
Pada tanggal 2 Maret sosialisasi ini sudah mulai dilakukan. Sosialisasi ini dimaksudkan untuk dapat mensukseskan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang akan dilasakana serentak pada tanggal 8 s/d 15 Maret 2016.





IMUNISASI PESERTA MAGANG KE JEPANG TAHUN 2016

Tanggal                 : 1 Maret 2016
Tempat                  : DINSOS NAKERTRANS BOYOLALI
Jenis imunisasi      : Campak
Petugas imunisasi : Yuni wijiastuti, Sri wahyuni

Kegitan imunisasi peserta magang kejepang ini dikuti  peserta magang ke jepang jumlahnya sekitar 71 Orang