TB paru adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang paru kita, penyakit ini ditularkan melalui udara saat seorang penderita batuk atau meludah dan akhirnya masuk ke penderita baru. Selama proses penularan tentunya faktor status imunitas atau status kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap serangan kuman ini tentunya memegang peranan yang sangat penting. Indonesia adalah daerah endemis dengan angka jumlah penderita yang besar. Sistem imunitas penederita yang baik tentunya akan menekan jumlah bakteri sehingga potensi penularan juga semakin kecil
Faktor imunitas ini sangat ditentukan juga oleh status gizi seorang penderita, belum lagi dalam kondisi sakit TB paru angka kebutuhan protein penderita menjadi lebih tinggi karena proses sakit kronis yang dialami. Karena itu dibentuklah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penderita TB paru. Sumber pendanaan dari program ini adalah dari dana Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK) yang dilaksanakan oleh unit puskesmas terkait.Di puskesmas Boyolali 1 program ini dijalankan mulai bulan Oktober 2015, masih merupakan program baru dan saat ini sedang diuji cobakan serta dievaluasi seberapa besar dampak positifnya bagi penderita. Pemberian makanan tambahan diberikan dalam bentuk pemberian susu sapi segar kemasan kepada penderita yang diberikan untuk 2 bulan pertama masa pengobatan TB paru.
Ira FatmawatiS. Kep., perawat dari Puskesmas Baru TengahBoyolali 1 yang bertanggung jawab secara langsung untuk program ini, memiliki optimisme yang tinggi atas keberhasilan program ini. Mbak ira menyampaikan bahwa tujuan dari program ini bukanlah untuk memberi makanan gratis kepada para penderita TB paru, melainkan untuk memberikan edukasi kepada penderita tentang pentingnya konsumsi tinggi protein bagi penderita TBC. Jadi pemberian makanan tambahan ini hanya untuk memberikan contoh dan membangkitkan kepedulian penderita terhadap gizi mereka.