Kerangka
Acuan Pelatihan Dokter Kecil UPTD Puskesmas Boyolali 1.
Oleh: Sawitri Nur Handayani, SGz
Nutrisionis di UPTD Puskesmas Boyolali I
Beberapa
dekade mendatang generasi emas Indonesia diharapkan dapat
dibangun melalui pendidikan ahklak dan kesadaran generasi anak saat ini
terhadap masalah gizi dan kesehatan. Sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat
menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh karena itu target
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia
sekolah adalah suatu ide yang cemerlang (dr. Awi Muliadi, 2015).
Beberapa
hal yang melatar belakangi program ini antara lain, populasi anak usia sekolah yang
mencapai 30% dari jumlah penduduk (Depkes, 2008), kegiatan lintas sektoral
terlaksana dengan lancar karena terorganisir dengan baik di institusi-institusi
sekolah, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh
lebih baik daripada diberikan pada usia yang sudah agak ‘terlambat’, masalah
kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan
bervariasi, anak usia sekolah merupakan generasi penerus yang potensial dan
sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga bagi negara, serta banyak
kegiatan dapat diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (dr.
Awi Muliadi, 2015).
Peran anak untuk mewujudkan hal tersebut dapat
disalurkan melalui program dokter kecil. Dokter kecil atau biasa disingkat
Dokcil adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan telah
terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Tujuan
diadakannya program dokter kecil ini adalah untuk meningkatkan partisipasi
peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sehingga siswa dapat
menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya serta dapat
menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Pelatihan Dokter Kecil
merupakan bagian dari program UKS yang dilakukan bekerja sama dengan SD/MI di wilayah kerja UPTD Puskesmas Boyolali I.
Program ini bertujuan memberikan pendidikan tentang gizi, kesehatan dan
kebersihan diri bagi para siswa SD dan guru sekolah.
Hal ini sejalan dengan misi UPTD Puskesmas Boyolali I untuk turut mewujudkan lingkungan sehat dan
perilaku sehat dalam upaya pencegahan penyakit sesuai dengan tujuan kesehatan.
Materi pelatihan yang diberikan berisi
pengetahuan 10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik, pengetahuan mengenai gizi, sumber
energi, zat pengatur dan zat pembangun, pengukuran status gizi serta praktik pengukuran
antropometri hingga kiat-kiat bagaimana memilih jajanan yang sehat dan aman. Untuk
membuat kegiatan lebih menarik, para peserta juga memperoleh berbagai materi
pendukung seperti poster, kartu-kartu, leaflet dan dinamika kelompok.
Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan
mereka mampu untuk :
1.
Menggerakkan dan membimbing
teman dalam melaksanakan pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi,
pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan dan penyuluhan kesehatan.
2.
Membantu petugas kesehatan
melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara lain distribusi obat
cacing, vitamin, dll, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan
Pertama Pada Penyakit (P3P).
3.
Memperoleh pembekalan materi
pelatihan, misalnya pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan lingkungan, dll.
4.
Pengamatan kebersihan ruang
UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah, tempat suci, WC, kamar mandi,
persediaan air bersih, tempat sampah, saluran pembuangan, termasuk upaya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
5.
Pencatatan dan pelaporan,
antara lain pencatatan dan pelaporan kegiatan dalam BUku Harian Dokter Kecil.
6.
Melaporkan hal-hal khusus
yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang ditunjuk.
Manfaat
yang diharapkan dari Program Dokter Kecil ini antara lain:
1. Bagi
Dokter Kecil:
a. Meningkatnya
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Memiliki
ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana.
c. Bertindak
sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya.
d. Memiliki
rasa kepedulian social
2. Bagi
Peserta Didik Lainnya:
a. Ikut
tergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.
3. Bagi
Guru:
a. Meningkatkan
kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas kesehatan dalam meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
4. Bagi
Orang Tua Peserta Didik:
a. Meningkatkan
kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri,
keluarga dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan
peningkatan kesehatan anak sekolah.
5. Bagi
Masyarakat dan Lingkungannya:
a. Masyarakat
tergerak untuk hidup bersih dan sehat yang diharapkan akan berdampak pada
meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian.
Sumber
Direktorat Bina Kesehatan Anak, Depkes RI 2008
Pedoman Pelatihan Dokter Kecil, Direktorat Pendidikan
Dasar, 2015
Dr. Awi Muliadi Wijaya, Info Kesehatan, 2015